Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Saru

     Hari Jumat kemarin aku menengok keadaan di samping rumah yang sedang mengadakan hajatan. Aku berjalan keluar rumah lewat dapur. Lahan depan garasi motor rumah sudah disulap menjadi patehan. Sebelah timurnya, disulap lagi menjadi tempat cuci peralatan hajatan. Aku menyalami pemudi. Sambil melihat pemandangan sekitar, mataku menemukan salah satu spot. Seorang ibu-ibu muda dengan lipstik merah merona sedang menyuapi putranya yang berumur tiga tahun. Ternyata ibu-ibu muda itu teman sekolahku saat SD. Aku menghampirinya dan berbincang sedikit saja langsung pulang dan mandi. Usai Maghrib, aku bersiap untuk rewang alias membantu sang tuan rumah. Aku mengenakan batik coklat yang kugunakan dulu sekolah saat SMA. Namun bukan batik seragam. Batik bermotif bebas yang dipakai tiap hari Jumat. Ternyata masih muat. “Mbak, kok semakin kurus aja?” Celetuk Nia. “Hahaha. Ini masih sama kok berat badanku. Cuman biasanya pakai baju agak besar jadi kelihatannya badanku lebih besar dari aslinya.”

Rombongan Kampung

Jarum jam masih menunjukkan pukul 18.30 WIB. Suara bincang-bincang banyak orang terdengar riuh dari kamarku. Baru saja aku selesai mandi. Aku segera menaruh handukku di ruang sebelah. Suara orang-orang semakin terdengar jelas. Aku langsung pergi ke kamar lagi untuk merapikan kamar. Adekku berkata dari kamar sebelah "Jam berapa sih ini? Belum juga adzan isya udah pada kumpul aja. Haha." Kata adekku yang baru mau mandi. Dasarrrr. Pukul 19.11 aku keluar dari dapur. Banyak orang yang sudah berkumpul. Masing-masing orang sedang makan bakso. Sementara itu, tentu saja adekku belum selesai dengan mandinya. Siap-siap tarik napas dalam-dalam kalau janjian sama adekku. Bikin naik darah soalnya. Suara mobil pickup yang berwarna hitam mendekat. Dengan sigap bapak-bapak langsung mengangkat dan menaruh berbagai macam bawaan seperti beras berkarung-karung, kelapa, sayur-sayuran, dan masih banyak lagi. Sementara itu ibu-ibu sudah berdesakan merangsek masuk ke kamar. Memilih seseraha

Zona Nyaman

Siang kemarin aku ikut kelas instagram marketing. Materi pagi hingga sore adalah instagram marketing yang diisi oleh Pak Adin. Sebenarnya aku sudah pernah ikut kelas ini di batch sebelumnya, namun aku ingin mengulanginya lagi. Tugas magang minggu ini untukku adalah resume materi di kelas karena aku ikut kelasnya juga hehe. Materi instagram marketing hari ini adalah lanjutan dari kemarin. Hari ini belajar tentang carousel, formula hashtag, jenis hashtag, cara agar caption menarik, tools untuk hashtag, riset hashtag, alternatif text, dan siaran langsung. Sebelum memulai kelas, kami dimotivasi oleh Pak Adin. Sepuluh skill yang dibutuhkan pada tahun 2025. Artinya kurang lebih dua tahun lebih 3 bulanan. Waktu yang singkat. Dua dari sepuluh skill yang paling dibutuhkan adalah kemampuan hard skill. Sisanya yaitu delapan skill tergolong soft skill. Seperti kemampuan analitis, kecerdasan emosional, kemampuan mempengaruhi lingkungan sosial, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian Pak

Langka

 “Yak?” “Iya gimana?” “Aku tahu kamu sudah capek kan?” Aku tertawa. Tidak salah lagi. Kepribadian kita yang sama membuatku sama saja berhadapan dengan orang yang sama sepertiku. Tidak bisa berbohong. “Iya hahaha. Kamu denger kan aku udah menghela napas berkali-kali dan ceritaku sudah tidak se excited tadi.” Jawabku. Sekarang gantian aku yang mulai menerawang dia. “Aku tahu kamu juga capek kan?” Gantian dia yang tertawa. Tanpa jawaban iya pun masing-masing dari kita sudah tahu kalau kita sama-sama capek kebanyakan ngomong. Gantian dia lagi yang kini menyerangku. “Kamu seharian ini nggak ngobrol sama orang kan?” Sialan dia mulai menerawangku lagi hahaha. Tanpa dijawabpun kita sudah tahu jawabannya. “Iya haha.” Jawabku singkat. “Aku juga udah tahu.” Balasnya. “Dari Senin sampai Sabtu aku capek berhadapan dengan banyak orang.” “Iya aku tahu.” “Aku pengen sendiri untuk ngecharge.” “Iya aku juga tahu. Tapi jangan sampai kita terlalu lama tidak ngomong sama orang

Ngaji Literasi Bersama Dwi Suwiknyo, Edisi Teknik Dasar Free Writing

  Dua hari lalu alias tanggal 05 September 2022 hariku lumayan sibuk. Sok sibuk lebih tepatnya. Sesudah sholat Isya, aku mulai membuka laptopku kembali. Aku join google meet. Rasa-rasanya sudah lama sekali aku tidak ikut forum google meet. Kali ini aku ikut google meet ngaji literasi yang diselenggarakan oleh Pak Dwi Suwiknyo. Beliau adalah seorang penulis. Materi yang disajikan adalah Teknik Dasar Free Writing. Nah teknik iki sering banget aku pakai karena aku tidak memakai kaidah apapun dalam kepenulisan kecuali free writing ini. Menurutku, free writing ini adalah teknik menulis paling gampang karena asal nulis doang xixi. Telat lima belas menit ternyata belum dimulai, masih pembukaan. Sambil mendengarkan materi aku ngecek kembali proposal talkshow karang taruna kalurahan. Proposal ini sudah ditandatangani oleh Pak Lurah dan ketua karang taruna kalurahan. Sedangkan sekrenya alias namaku belum tak tanda tangan wkkwk. Sungguh koplak. Karena pak lurah sudah seperti bestie sendiri maka

Jogging Ahad Pagi

Hari Ahad pagi ini aku pengen sekali jogging atau lari dari kenyataan . Sudah satu bulan aku tidak jogging. Biasanya aku jogging di hari ahad pagi karena liburnya cuma hari Ahad saja. Bulan Agustus kemarin banyak kegiatan di hari Ahad jadinya tidak jogging sama sekali selama satu bulan. Jogging ini bukan tanpa alasan. Saat badanku tidak enak alias anget, selalu saja bapak sama kakak laki-lakiku menyuruh untuk olahraga. “Kamu itu cuma kurang olahraga.” Kata-kata ini sungguh sangat terngiang-ngiang di telinga. Begitulah. Badan anget karena kurang olahraga. Pusing karena kurang olahraga. Pegel-pegel kurang olahraga. Haduhh. Tapi setelah tak telaah sepertinya benar juga. Kurang olahraga. Badan yang sehat adalah aset yang sangat berharga. Kalau sakit berarti yaudah kan. Tidak bisa mengejar cita-cita atau mimpi. Okai kalau begitu aku harus mulai berolahraga kembali.  Enaknya apa ya. Kalau badminton, teman-teman sedang vakum. Mau badminton ke sekolah kok jauh. Mana udah capek kalau di

Menulis itu Susah-Susah Gampang

Bulan ini aku magang jadi content writer di sebuah website bimbingan belajar. DA PA website ini sudah lumayan bagus. Tidak seperti blogku ini yang minim DA PA karena nggak dioptimasi juga xixi. CMS yang dipakai website ini adalah wordpress. Sudah delapan tahun lamanya aku memakai blogspot. Belum pernah sama sekali pakai wordpress. Tentu saja ini tantangan tersendiri buatku. Walaupun dashboardnya mirip-mirip, ternyata dashboard wordpress menurutku lebih banyak dan lengkap. Kita bisa instal berbagai elementor, plugin, dan lain-lain. Salah satu yang membantu pekerjaanku dalam menggarap tulisan di website adalah YOAST SEO. Kita bisa menemukan kesalahan-kesalahan di tulisan kita berkat YOAST SEO ini. Di blogspot tidak ada yang seperti ini hihi.                 Biasanya aku nulis di blog dengan CMS blogspot ya nulis langsung posting aja. Nah berbeda sekali dengan magangku yang satu ini. Aku nulis dengan panjang artikel 500 kata. Dikasih gambar juga. Aku ngedesain pakai canva karena cepat

Menulis Bersama ODOP #1

          Kemarin, sudah memasuki Bulan September tahun 2022. Empat bulan lagi menuju tahun 2023. Tidak terasa yah waktu cepat berlalu. Bulan ini sepertinya sibuk sekali. Lebih tepatnya sok sibuk haha. Tadi malam, aku pengen sekali nulis untuk program Menulis Bersama ODOP. Sayang sekali aku sudah sangat mengantuk karena jam menunjukkan pukul 23.30 WIB. Malam itu aku baru saja selesai mengerjakan proposal talkshow sesi bincang tokoh inspiratif pemuda. Program ini merupakan proker karang taruna kalurahan dan kebetulan aku sekretarisnya. Kalau bicara tentang sekretaris ya seputaran tentang proposal, undangan, notulen, dan sebangsanya. Asyik juga ternyata jadi sekre. Hmmm.                 Bulan ini   aku ikut jadi PJ (Penanggung Jawab) ODOP Blogger Squad, masuk anggota OTM (Odop Tembus Media), dan ikut gabung di Menulis Bareng ODOP. Wahhh. Tiga kegiatan sekaligus. Sikat pokoknya. Nggak tau alasannya kenapa pengen jadi PJ ODOP Blogger Squad. Pengen aja pokoknya. Nanti ada Mbak Jihan yang