Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Chinese

Semenjak tadi, dari awal ceramah sampai mau ditutup pengajiannya, tiga anak-anak ini rame. Dari mulai cekikikan nggak jelas sampai ketawa yang suaranya agak dan bener-bener banter. Lalu, ibu-ibu sebelah menatap tajam yang kelihatannya terganggu dengan kelakuan tiga anak ini.   Ya, sebenarnya bukan kelihatannya terganggu tapi, ya memang bener-bener terganggu. Aku yang merasa tertua diantara kumpulan anak-anak ini segera bertindak. Tapi, paling pol mentok ya cuma bilang ‘ssssttt’. “ Mbak, mau nang mburimu ana kembang ra ?” Kembang yang dimaksud adalah bunga kamboja. “ Hahh?” Aku langsung menoleh kebelakang dari tempat dudukku. “ Nah, kuwi ana nang cerak sandal”   Aku menunjuk bunga kamboja putih yang berjarak satu meteran di belakangku. Lalu, mereka bertiga yakni adikku dan dua orang kakak adik berkacamata dengan muka mirip, seperti aku dan adikku ngakak banter sambil bilang ‘hiii’ ketakutan, tanpa rasa bersalah. Begitu mereka melihatku menatap mereka tanpa ekspresi, mer