“Turun ya Brin. Mbak Tya capek” Kulihat Shabrin hanya mengangguk saja. Kulihat wajahnya gembira begitu sampai. Ku raih tangan kirinya untuk ku gandeng. Shabrin malah yang menggandengku menuju rak berisi agar-agar dan susu kotak. Sepertinya, Shabrin sudah terlampaui sering kesini sampai hafal letaknya. Di rak bagian bawah sendiri tertata berbagai merk agar-agar. Shabrin disibukkan memilih. Aku hanya mengawasi tepat disampingnya. Setelah lama memilih, akhirnya Shabrin menemukan agar-agar yang cocok. Ternyata, agar-agar yang dimaksud Shabrin adalah agar-agar kecil setengah lingkaran berwarna-warni yang ditengahnya ada potongan kecil nata de coco siap makan. Kali ini akan berburu susu kotak. Susu kotak ternyata tepat diatas rak agar-agar. Tingginya lebih tinggi daripada tinggi Shabrin. Kulihat Shabrin berjinjit dengan tangan menggapai sekenanya susu yang diambilnya. Berusaha keras. Aku dan adikku bertatapan lalu tertawa kecil. Melihat Shabrin kesusahan segera ku gendong dia. Tangann