Langsung ke konten utama

Mengintip Proses Pembuatan Bihun Kering Bagian II






Proses sebelumnya bisa dibaca dalam postingan saya sebelumnya yang berjudul “Mengintip Proses Pembuatan Bihun Kering Bagian I”



6.      Ekstrusi 1



Adonan yang homogen dalam proses mixing di teruskan ke dalam alat yang bernama ekstruder. Ekstruder akan memadatkan adonan dan mengubah adonan menjadi pelet. Pelet yang keluar dalam mesin ekstruder memiliki suhu yang panas.  



7.      Steaming



Steaming adalah proses penguapan pelet mentah menjadi pelet setengah matang dalam alat bernama box steaming dalam suhu 80°C selama 1-2 menit. Pelet akan berjalan dalam alat box steaming dengan kecepatan rendah.



8.      Screw naik



Screw naik adalah proses pendinginan pelet pasca steaming sebelum proses ekstrusi 2.

9.      Ekstrusi 2



Pelet setengah matang di teruskan ke dalam kawat sarangan yang bertujuan mengubah pelet menjadi benang-benang bihun. Benang-benang bihun  dipotong sesuai standar menggunakan cutting.



10. Cooking room



Benang-benang bihun yang terbentuk digantung menggunakan stick. Stick ditata dalam trolly. Setelah trolly dipenuhi bihun, trolly dimasukkan ke dalam cooking room. Dalam cooking room, bihun diuap dengan tekanan 1,8-2,4 bar selama 2-2,5 jam dan suhu 100-120°C. Proses cooking room bertujuan untuk memasak bihun hingga matang.



11. Pewayahan



Pewayahan adalah proses mendinginkan bihun pasca cooking room selama 7-8 jam dalam suhu ruangan dengan ventilasi yang cukup.



12. Pelorotan

Pelorotan yaitu proses melepaskan bihun dari stick.



13. Pengusukan

Pengusukan adalah proses penguraian bihun sehingga bihun mudah dicetak. Pengusukan dilakukan secara manual.



14. Pencetakan



Pencetakan adalah proses mencetak bihun sesuai bentuk dan ukuran. Bihun dicetak pada angsang. Pada masing-masing produk bihun, mempunyai standar berat basah bihun yang berbeda-beda sesuai spesifikasi produk. Kadar air bihun basah yakni sebesar 36-38%.



15. Drying



Drying adalah proses pengeringan bihun. Dalam mesin drying, bihun dikeringkan pada suhu 70-80°C selama 25- 40 menit. Setelah bihun keluar dari mesin drying, bihun didinginkan dalam belt conveyor kemudian ditempatkan dalam meja besar untuk dipacking.



16. Packing

Packing adalah proses pengemasan bihun. Bihun dikemas menggunakan mesin dan manual. Produk yang sudah jadi di letakkan di atas pallet kemudian ditata dengan rapi. Dalam packing dilakukan Pengecekan Produk Akhir (PPA) agar produk jadi sesuai dengan standar kualitas sebelum dimasukkan ke dalam gudang finish good.



Proses pembuatan bihun di atas dalam skala besar yang di temukan di pabrik. Proses di atas tidak semuanya dilakukan dengan mesin, tetapi juga di kombinasikan dengan tenaga manusia. Bihun yang di produksi pada proses di atas memiliki dua jenis bahan baku utama. Yakni beras dan jagung. Bihun yang terbuat dari bahan baku utama tepung beras di sebut bihun beras. Sedangkan, bihun yang terbuat dari bahan baku utama tepung jagung di sebut bihun jagung. Bihun jagung memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan bihun beras dalam kondisi kering. Bihun jagung juga memiliki warna kuning dan bihun beras memiliki warna putih pucat. Biasanya, bihun yang dipakai pada penjual nasi goreng atau bakmi goreng adalah bihun beras.



Setelah membaca tulisan di atas, ternyata proses pembuatan bihun yang banyak di temukan di pasaran membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang lama. Pada tiap prosesnya, kualitas produk selalu dicek apakah standarnya mencukupi sesuai ketentuan apakah tidak. Pengendalian kualitas tersebut dilakukan oleh orang bernama QC (Quality Control). Tentunya, QC dan orang produksi bekerja sama untuk mendapatkan target produk juga kualitas yang sudah ditentukan.





Sumber :

Setya Romana. 2016. Laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang Industri) Kontrol Kualitas Bihun Kering. Yogyakarta : SMK SMTI Yogyakarta



#onedayonepost

#nonfiksi

#reviewproduk

#reviewalattranportasi

#reviewtempatwisata


Komentar