Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Bangsal Srikandi

Siang itu, adekku terkapar di IGD. Banyak orang lalu lalang di tempat ini. Setelah adekku berbaring disini, sudah bertambah dua pasien lainnya. Satu orang perawat cewek dengan baju biru masuk ke ruangan kami. Ia membawa seperangkat alat infus. Adekku hanya ketar-ketir saja melihatnya. Seumur hidupnya, ia belum pernah sama sekali diinfus di rumah sakit. Traumanya satu yaitu melihat darah di selang infus. Sewaktu menunggu ibuk kami yan dulunya tranfusi darah di RS, berkali-kali pula ia keluar masuk ruangan. Napasnya naik turun begitu melihat cairan merah kental digantung di infusan. Ia keluar ruangan tatkala pusing. Bahkan ia pernah pingsan gegara melihat banyak darah berceceran. Adekku lalu membuang pandangan tatkala perawat mulai memasang jarum infus. Adekku terlihat kesakitan. Kami berdua masih di ruang IGD. Menunggu ruangan inap tersedia. Tidak beberapa lama kemudian, ruangannya tersedia. Aku mulai beberes. Tasku, sandal adekku, jaket kami ku taruh di bawah ranjang yang akan menganta