Langsung ke konten utama

Kembar???

Hari itu Hari Rabu. Seragam yang aku kenakan adalah identitas berwarna coklat keabu-abuan. Dipadukan dengan kerudung berwarna coklat kehijauan. Bel tanda pelajaran berakhir berbunyi. Suasana kelas semakin ramai. Bak pedagang dan pembeli yang tumpah ruah di pasar. Seusai berdoa, suasana kelas sepi. Tinggal satu dua orang yang mendiami, termasuk aku. Aku belum mau pulang pada jam ini, jam 16.00, entah mengapa. Kubuka buku laporanku. Laporan Mikrobiologi. Perlahan, penaku menari-nari diatas kertas bergaris. Suasana sepi dan AC yang menyala mendukungku untuk berkonsentrasi.
          Tak sampai tiga puluh menit, judul, tujuan, dasar teori, alat & bahan, prosedur kerja, dan data pengamatan selesai kukerjakan. Kurang pembahasan praktikum saja. Aku berkemas-kemas, pembahasan kukerjakan di rumah saja. Lagian, ini mendekati pukul 17.00 sebentar lagi pintu belakang sekolah akan ditutup. Padahal parkir kendaraan berada dibelakang sekolah. Kalau pintu sudah ditutup, aku harus berjalan memutari sekolah. Yap, membutuhkan tenaga ekstra. Kumatikan lampu dan kipas angin. Ku tutup pintu lalu pulang.
***
          Sesampainya di rumah ku rebahkan tubuhku diatas kasur. Terdengar suara keroncongan dari perutku. Aku lapar. Sementara itu suara bambu yang dipukul khas pedagang siomay terdengar. Dengan bersemangat aku berlarian menuju teras.
“Pak beliii” Aku berkata setengah berteriak.
          Lalu pedagang siomay mengahampiri teras rumahku.
“Beli berapa?”
“Tiga ribu aja pak”
“Mau siomay, tahu putih, tahu coklat, kubis, atau kentang?”
“Emmmm, siomay semua aja pak”
          Dari arah belakang, adikku setengah berlarian menyusulku. Pedagang siomay lalu mengulurkan siomay yang kubeli. Lalu kuserahkan 2lembar uang, 2ribu dan seribu. Pedagang siomay tersebut menatapku dan adikku secara bergantian dengan tatapan aneh.
“Kalian kembar yak” Kata pak pedagang siomay tersebut dengan logat khas Sunda.
Kemudian aku dan adikku bertatapan lalu tertawa. Melihat tingkah kami yang bersamaan, pak pedagang siomay malah semakin yakin kalau aku dan adikku kembar.

Yogyakarta,

4 Ramadhan 1436 H/ 21 Juni 2015

Komentar