Langsung ke konten utama

Rapat Bersama Tokoh Masyarakat Ngrame

 Malam ini aku dan keempat temanku sudah berjanji dari jauh-jauh hari. Kita akan bertandang ke salah satu padukuhan di Tamantirto yakni Padukuhan Ngrame. Aku sudah di wa oleh Mas Andi dan Mbak Rizka bahwa mereka sudah sampai di Balai Desa. Ku balas, "Bentar lagi, aku masih telfon."

Yak sembari aku telfon adekku masalah password akun livin mandirinya ke blokir, aku menyerika kaos biru dongkerku yang begitu kusut. Juga rok hitamku. Multitasking. Sembari menelfon, aku menyeterika. Karena buru-buru aku bilang adekku. 

"Yaudah aku mau ngurus porkal (pekan olahraga kalurahan) dulu."

Karena adekku baru sensi alias haid, dia menjawab.

"Emang pesertanya seratus?"

"Iyalah, seratus. Penontonnya. Buakakakkakaka."

Setelah kumpul berlima kami berangkat. Di pertigaan yang jalannya ngga kelihatan, Mas Vanni jatuh dari motor. Dua kali. Entah aku harus bingung atau ketawa. Sepanjang jalan takut. Takut sama istrinya karena motornya kenapa-napa. Biasanya pakai revo. Ini pakai motor matic dengan cc besar.

Sampai tempat rapat aku hanya ketawa saja melihat tingkah laku absurd Mas Vanni. Khas jokes bapack-bapack.

Sementara Fadhil diujung sana seperti pejabat yang sedang ngomong sendirian, mempresentasikan hasil rapat kami kepada Tokoh Masyarakat Ngrame. Aku, Mas Vanni, dan Mbak Rizka ketawa-ketiwi saja. Melihat tingkah absurd Mas Vanni. Bapak satu anak yang sungguh absurd di luar nayla ini.

"Apik ra Ty lehku tibo?"

"Mas, aku bingung kudu sedih po ngguyu."

"Wkwkwkkw, aku tibo ping pindho mau."

"Kok iso Mas, kaget yo? Dalane emang ngagetne kae."


Selama rapat, Mbak Rizka sungguh dar der dor sekali. Ancaman perawatan lapangan nggak cair dipegang erat-erat.

"Awas wae menyerang akdewe, duit perawatan ra tak cairne."

Lagi-lagi aku ketawa lagi.

"Eh Mbak Riz, ojo nggawe aku ngguyu." Aku menahan ketawa.

Oh iya sebelumnya aku belum bercerita bahwa yang hadir dalam rapat ini adalah Karang Taruna Kalurahan yakni kami yang berjumlah lima orang. Serta Tokoh Masyarakat Padukuhan Ngrame yang terdiri dari dukuh, bamuskal, dan perwakilan berbagai elemen masyarakat.

Fokusku agak berkurang karena aku juga membalas pesan wa dari adekku yang sedang memiliki kendala di Semarang sana. Ini anak sepertinya baru tensi naik turun karena sedang haid. Aku selalu menyelipkan pesan wa, tenang, tenang.

Akhirnya permasalahan akun livin mandiri sudah terpecahkan setelah dia mandi. Tinggal akun coretaxnya saja.

Tidak terasa kurang lebih jam 23:00 WIB sudah terlewati. Kami pulang undur diri. Akhir-akhir ini aku merasa sibuk. Hingga rasanya waktu tidur malam hari saja kurang.


Bantul, 05 Juni 2025

00:32 WIB

Komentar