Langsung ke konten utama

Sepeda Motor




Saat ini, sepeda motor seperti kebutuhan primer dalam kehidupan. Tiap rumah memiliki satu buah sepeda motor bahkan lebih. Apalagi, bila anggota keluarga tersebut sudah dewasa, pastinya jumlah sepeda motor yang dimiliki pasti sama dengan jumlah anggota keluarga itu. Sepeda motor memiliki bodi yang ramping yang mampu menembus kemacetan dibandingkan dengan alat trasportasi lainnya. Sebab itulah, sepeda motor banyak diminati.

Menggunakan sepeda motor dalam perjalanan jauh juga memiliki syarat, seperti :

  1. Memiliki surat-surat penting seperti SIM dan STNK.
  2. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sarung tangan, masker, sepatu, dan lainnya.
  3. Kondisi tubuh sehat secara jiwa dan raga.
  4. Tidak menggunakan alat komunikasi saat berkendara.
  5. Membawa perlengkapan yang dibutuhkan saat perjalanan seperti jas hujan, uang, dan lainnya.
  6. Memboncengkan maksimal satu orang dewasa.
  7. Berkonsentrasi saat berkendara.


Aku memang paling sering menggunakan alat transportasi bernama sepeda motor. Pada awalnya takut naik sepeda motor, karena ayah yang biasa antar jemput sekolah saat SMA baru sakit, kuberanikan diri untuk mengendarai motor. Sebenarnya, aku sudah bisa mengendarai motor dalam kondisi di wilayah kampung. Untuk medan jalan raya kota aku belum terlalu mahir untuk selip sana selip sini. Kuberanikan berangkat dengan mengendarai sepeda motor sendiri. Dengan kecepatan perlahan sekitar 40km/jam saja. Mengendarai motornya pun selalu di tepi sebelah kiri, belum berani untuk menengah lalu menyelip motor ataupun mobil yang bergerak lambat.

Aku pernah srempetan antar kaca spion dengan pengendara motor lain. Posisiku saat itu berada di dalam tengah jalan raya untuk menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau. Tak lama kemudian, lampu hijau menyala. Waktu tersebut mendekati pukul tujuh. Dimana pelajar dan pekerja menghambur ke tujuan masing-masing. Suasana jalanan macet.

Banyak pengendara lain tidak sabaran lalu membunyikan suara klakson berkali-kali hingga membuat suasana keruh. Ditambah lagi udara pagi itu sudah panas. Dari arah lawan ada mobil yang melaju, pengendara belakangku tidak sabar dengan antrian panjang. Kemudian menyelipku dari sebelah kanan, sementara itu mobil dari arah lawan dekat dengan posisi samping kananku. Karena dalam kondisi terdesak, pengendara motor yang tidak sabaran itu memepet motorku sehingga kaca spion kami saling bersentuhan. Aku yang fokus dengan kondisi depan motor terkaget-kaget. Rupanya, senggolan spion membuat aku sedikit trauma. Nah, cerita di atas adalah pengalaman ku naik motor. Lalu, bagaimana dengan awal mulanya sejarah sepeda motor secara singkat?

Bapak sepeda motor adalah Gottlieb Damlier, lahir di Schorndorf 17 Maret 1834, seorang ahli mesin berkebangsaan Jerman yang pertama kali berinovasi merakit sepeda motor pada tahun 1885 di negaranya, Jerman.

Awal mula penciptaan karyanya ini, dia mendesain sebuah sepeda kayu dengan empat roda, dimana terdapat dua tambahan roda di belakangnya, yang seperti kita lihat seperti roda pada sepeda anak-anak, kemudian di pasang sebuah mesin dengan pembakaran sempurna. Dengan kecepatan 10km/jam dan 700-900 putaran per menit, hasil ujinya ini diperkenalkan dan kemudian test ride pada 10 November 1885 dengan menunjuk putranya sebagai rider. Disinilah titik awal sejarah sepeda motor dimulai.

William Sylvester Harley, seorang insinyur lulusan Universitas Wiconsin dan Arthur Davidson adalah dua sahabat yang merancang motor fenomenal sepanjang sejarah bernama Harley Davidson. Ide untuk membuat sepeda bertenaga mesin tercetus saat Harley bekerja sebagai juru gambar dan Davidson sebagai perancang pola di pabrik sepeda di Wiconsin.

Sumber : kompasiana.com

#onedayonepost

#nonfiksi

#reviewproduk

#reviewalattranportasi

#reviewtempatwisata


Komentar