Langsung ke konten utama

Jajanan Anak TPA #1

Aku dan adikku kerap dipanggil Upin-Ipin karena tingkat kemiripan kami yang dibilang kembar. Padahal mah beda sekali, seperti pada postingan yang ku post sebelumnya.
“Pin, tadi aku di certain Ajeng” Ipin memulai bercerita. Ajeng adalah sepupu kami.
“Cerita apa pin?”
“Hari ini snack anak TPA diminta oleh Lek Jati. Jadinya, bukan dasawisma yang ngejatah snack anak TPA tapi Lek Jati. Katanya sih, hari ini Anto ulang tahun”
Aku tergugu. Jleb. Sebilah belati serasa menusukku siang ini. Hari ini adalah hari Ahad. Anak-anak biasanya TPA di hari Ahad sore jam empat lebih hingga ba’da Maghrib. Setelah sholat Maghrib anak-anak berkumpul di serambi masjid sebelah utara untuk makan snack bersama-sama.
***
16 April 2017~
 Hari Ahad itu TPA kami meluncur ke Taman Pintar dan Benteng Vredeburg di Kota Yogyakarta yang hanya berjarak tidak lebih dari delapan kilometer dari masjid kami. Pertama kalinya kami outdoor bersama anak-anak TPA. Semuanya gratis ditanggung oleh pencari dana TPA. Berikan tepuk tangan yang keras untuk Mas Ikhsan dan Mas Bayu yang telah bersusah payah mengadakan agenda ini.
Kami bersenang-senang di sana. Untuk masalah makanan, ada peraturan membawa sendiri-sendiri bekalnya. Anto pun ikut kegiatan bersama kami. Mengabadikan foto di depan Taman Pintar dan Benteng Vredeburg sebagai kenang-kenangan, iya kenang-kenangan.
***
Anto membuat adonan di serambi utara masjid di kelilingi anak-anak TPA. Mereka melihat tampak serius sekali hingga anak-anak dibuat melongo. Mungkin penasaran, adonan itu buatnya seperti apa sih? Itulah ide Anto untuk sumbangsih TPA. Biar TPA enggak melulu soal baca iqra saja. Anto yang membuatkan adonan. Sementara yang lain mensuport saja.
Tibalah anak-anak mengambil adonan untuk dibuat bentuk yang mereka inginkan. Tentu saja ada adonan berwarna merah dan krem untuk variasi agar lebih menarik. Tak lupa, chocochips juga di sediakan. Agar, anak-anak bisa berkreasi semaksimal mungkin. Setelah selesai, tibalah waktu untuk mengoven adonan tersebut. Lagi-lagi Antolah yang mengurusi proses pengovenan tersebut. Untuk masalah panggang memanggang roti, aku mundur, wkwk.
Usai sholat Maghrib, Anto mengangkat roti dari oven. Tibalah makan roti hasil kreasi sendiri. Langsung dari ovennya. Panas-panas kami memakannya. Ternyata, itu adonan nastar.
Hari berganti minggu.
21 Mei 2017~
Hari Ahad itu, seperti biasanya kegiatan TPA. Ahad itu aku tidak masuk karena ada kegiatan dari siang hingga malam pukul sembilan yang tidak bisa ditinggal. Malam harinya, terdengar kabar bahwa Anto kecelakaan di ring road selatan. Grup whatsapp ribut sekali malam itu. Sebelumnya, aku mendapat kabar kecelakaan itu dari kakakku.
Adikku mengatakan bahwa TPA hari itu Anto berangkat mengajar di masjid kami. Namun, tidak sampai selesai. Anto izin keluar sebelum acara TPA selesai. Dia pergi untuk belajar kelompok di rumah temannya. Hingga tersebar kabar, Anto kecelakaan setelah pergi dari TPA tersebut di hari Ahad.
Anto koma. Kabar menyesakkan itu tersebar lagi. Berhari-hari Anto di rawat di ICU. Hari ke-empat,tersebar kabar bahwa kondisinya mulai membaik. Semua mengucap syukur. Hari kelima, dokter mengabarkan bahwa kondisinya ngedrop. Operasinya tidak bisa dilanjutkan dengan kondisi seperti itu.
Anak-anak grup kepemudaan kampung rembug online. Kapan mau ngejenguk Anto. Maka, tersepakati hari Ahad pagi. Saat anak sekolah libur. Janjian pukul Sembilan pagi ontime di lapangan bola voli.
26 Mei 2017~
Hari Jumat itu sholat tarawih pertama kali untuk mengawali Ramadhan, tentunya sholat tarawih itu tanpa di hadiri oleh Anto. Imam sholat tarawih itu adalah Ustadz Wawan, guru TPA kami dulu. Saat kami yang sekarang ngurus TPA udah pada besar-besar bahkan ada yang udah punya anak.

Komentar

Posting Komentar