Sewaktu saya sudah selesai menyelesaikan skripsi ada sebuah undangan yang ditujukan kepada pemuda-pemudi di wilayah RTku. Tanpa ba bi bu aku langsung saja mengiyakan untuk hadir di sebuah acara yang judulnya sosialisasi. Mumpung masih memiliki waktu yang luang alias menganggur maka kesempatan hadir untuk menghadiri sosialisasi dari pemkab aku ikuti.
Nah dari situlah aku berkenalan dengan yang namanya UMKM. Selama ini
asing sekali kata UMKM di telingaku. Yang paling sering ku dengar adalah laporan
praktikum. Hadeuhhh. Dari sosialisasi tersebut aku mendapatkan sebuah ilmu
yakni mengenai NIB atau Nomor Induk Berusaha. Tiap UMKM disarankan untuk
mendaftarkan usahanya agar pelaku usaha memiliki dokumen legalitas.
Apa kata yang terlintas ketika
mendengarkan kata UMKM? Yups UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Yang terlintas di otakku mendengar kata UMKM adalah seorang
wirausaha. Ya kurang lebih begitulah kata yang terlintas di otakku.
Pentingnya UMKM Untuk Perekonomian Indonesia
Tapi tahukah kamu untuk
menjadi negara maju tentunya ada syarat tersendiri loh. Salah satu syaratnya
adalah Indonesia harus memiliki persentase pengusaha minimal 4% dari jumlah
penduduk. Nah kira-kira di penghujung tahun 2023 ini berapa ya kira-kira jumlah
penduduk di Indonesia yang menjadi pengusaha.
Menurut catatan Kementerian
Koperasi dan UKM, Indonesia baru mencapai persentasi 3,47% untuk pengusahanya. Sedangkan
di tahun 2023 ini menurut BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk di Indonesia
sekitar 278,8 juta jiwa. Indonesia perlu pengusaha-pengusaha untuk menaikkan
statusnya menjadi negara yang maju.
Salah satu cara untuk
mendukung tujuan tersebut adalah memperbanyak pengusaha. Nah kebetulan saja
UMKM ini berperan dalam mencetak para pengusaha. Menanggapi situasi tersebut,
BRI (Bank Rakyat Indonesia) memiliki strategi serta pengabdian tersendiri untuk
turut memajukan UMKM di negeri kita tercinta ini.
BRI Sebagai Pahlawan UMKM Indonesia
Menurut data, segmen ultra
mikro di Indonesia berjumlah sekitar 65 juta usaha. Jumlah yang sama sekali tidak
sedikit. Dari 65 juta tersebut, 14 juta usaha yang berjenis ultra mikro menghadapi
kendala tanpa akses pendanaan dari sumber formal maupun informal.
Jumlah usaha sebanyak 14
juta ini tidak sedikit. Untungnya BRI memiliki komitmen untuk turut andil dalam
membangun Indonesia lewat pemberdayaan UMKM.
Strategi BRI Untuk Memberdayakan UMKM
UMKM yang merupakan tulang
punggung perekonomian Indonesia perlu diberdayakan kesejahteraannya. Nah apa
saja strategi BRI untuk memberdayakan UMKM?
Kemudahan Akses Teknologi
BRI kemungkinan telah
mengintegrasikan teknologi modern guna menyediakan akses yang lebih cepat dan
mudah bagi UMKM dalam memanfaatkan layanan perbankan. Upaya ini mungkin
mencakup pengembangan aplikasi perbankan digital yang user-friendly serta
penyediaan pelatihan untuk memastikan bahwa UMKM dapat memanfaatkan teknologi
tersebut dengan efektif.
Pelatihan dan Pendampingan
BRI kemungkinan telah
meluaskan program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM, termasuk pelatihan
dalam manajemen keuangan, pemasaran, dan pengembangan produk. Tujuannya adalah
memberdayakan UMKM dengan keterampilan yang diperlukan agar mereka dapat
meningkatkan daya saingnya di pasar.
Pembiayaan Berkelanjutan
BRI kemungkinan telah
menginisiasi skema pembiayaan yang lebih adaptif dan berkelanjutan untuk UMKM.
Langkah ini mungkin melibatkan peningkatan alokasi pinjaman, penurunan suku
bunga, serta perpanjangan jangka waktu pembayaran, dengan tujuan membantu UMKM
mengatasi hambatan keuangan.
BRI Untuk Indonesia
Desa Brilian
Sebagai contoh, dalam
program Desa BRILian, hingga akhir Triwulan II 2023, BRI telah menetapkan 2.449
desa binaan di seluruh Indonesia. Desa-desa ini menerima berbagai pelatihan
dari BRI, termasuk manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan,
komunikasi, dan lainnya, dengan tujuan meningkatkan kapabilitas perangkat desa,
pengurus BUMDes, dan pelaku UMKM di desa.
Program Klasterku Hidupku
Dalam rangka pelaksanaan
program Klasterku Hidupku, BRI saat ini telah memberdayakan 17.418 klaster
usaha di seluruh Indonesia. Klaster-klaster ini telah menjalani setidaknya
1.155 sesi pelatihan dan literasi, disertai dengan 372 bantuan sarana prasarana
produktif untuk mendukung pengembangan usaha mereka.
Rumah BUMN
Lanjutkan dengan program
Rumah BUMN, BRI kini mengoperasikan 54 Rumah BUMN, yang memberikan perlindungan
kepada lebih dari 400 ribu pelaku UMKM. Melalui inisiatif ini, telah
dilaksanakan lebih dari 10 ribu sesi pelatihan, bertujuan untuk memperkuat
keterampilan dan kapabilitas pelaku usaha kecil dan menengah yang tergabung di
dalamnya.
Komentar
Posting Komentar