Langsung ke konten utama

THP 2017 Berduka

Dengan setengah sadar aku mematikan hape pada pagi hari kemarin. Alarm meraung-raung minta dimatikan. Kulihat chat whatsapp dari luar. Kok banyak yang mengungkapkan belasungkawa. Sepertinya orangtua dari teman seangkatan kami.

Mulai ku buka grup WA teman kuliah dahulu. Grup prodi namun isinya kampus 1 dan kampus 2. Chat dimulai mendekati pukul 12 malam. Aku sudah tidur tentunya.

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. Telah berpulang ke Rahmatulloh putra kami ananda Alif Nurul Fajar Fauzan. Mohon dimaafkan apabila selama ini ada salah dan khilaf. Semoga almarhum diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala

Aku membuka grup kelas yaitu grup kampus 1. Masih dengan setengah sadar. Kubaca ulang. Siapa itu Alif. Satu detik. Dua detik. Hehhhh Alif temen seangkatan dulu di kelas.

Aku masih belum sadar.

Alif sudah pergi ternyata. Story whatsappku penuh ucapan bela sungkawa dengan foto zaman kuliah bareng Alif. Foto saat menjadi teman panitia di makrab adek tingkat, foto saat naik gunung, foto saat jadi panitia seminar nasional, dan foto saat kami foto bersama di lab mikrobiologi menggunakan jas lab. Tidak menyangka foto tersebut menjadi foto kenangan yang membekas usai menggunakan toga masing-masing. 

Malam tadi hujan deras. Menambah suasana sendu dan sejuk di pagi ini. Ditambah kabar duka. Semakin memperkuat suasana. Lalu teringat. Bekal apa yang sudah kusiapkan untuk perjalanan yang sangat panjang kelak?

Terbayang-bayang saat zaman kuliah. Alif yang mengebut untuk mengejar waktu agar tidak terlambat dengan scoopynya. Bajunya sangat khas sekali. Memakai kaos dirangkap dengan baju kotak-kotak diluar. Memakai sepatu dan topi. Suaranya lucu ditambah jokes recehnya. Tinggi dengan kulit putih bersihnya. Terkenang kooperatifnya sesama panitia semasa kuliah. Candaannya begitu terkenang. Ah, kenapa secepat ini Lif? Doa kami tentu menyertaimu.

Ahad, 14 Agustus 2022

05:43 WIB

Komentar