Langsung ke konten utama

Perilaku Tanggung Jawab Seorang Bocah




            Zhafran seorang bocah melakukan perbuatan terpuji yakni bertanggung jawab atas kejadian yang menimpanya. Sore itu, Zhafran terjatuh dari sepeda dan tidak sengaja menggores mobil yang sedang terparkir di tengah jalan. Zhafran kemudian pulang ke rumah.

Zhafran menangis dan minta maaf kepada ibunya. Ibunya bilang, bahwa Zhafran harus meminta maaf kepada si empunya mobil. Zhafran kemudian balik lagi ke tempat kejadian semula. Pemilik mobil tidak ada. Zhafran bolak-balik menemui mobil berharap bertemu dengan pemilik mobil, namun tidak ketemu. Ibu Zhafran menyarankan untuk membuat memo. Memo tersebut bertuliskan,

 “Maaf ya pak

Mobil bapak tergores saat saya jatuh dari sepeda.

Ini no hp bunda saya: 0813 8324 xxxx”

Zhafran



Hingga tanggal 11 Januari 2018 pukul 16.39 WIB, postingan instagram @infocegatan_jogja memiliki 32.482 like dari followernya.

Seorang bocah yang memiliki tanggung jawab di usianya yang masih kecil. Luar biasa. Hal tersebut tak lepas dari didikan sang orang tua. Orang tua lah yang mendidik anak sehingga sang anak bisa memiliki kepribadian yang baik ataupun sebaliknya.

Memiliki anak yang baik dalam bersikap, cerdas, dan patuh memang impian bagi semua orang tua. Perilaku anak adalah sepenuhnya tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak. Mendidik anak tidak dimulai sejak anak itu dilahirkan. Namun, mendidik anak dimulai dari memilih calon sang ibu atau calon sang ayah. Dalam mendidik anak, dibutuhkan ilmu yang luar biasa yang harus dimiliki sang ayah dan sang ibu.

Kesalahan umum yang dilakukan orangtua adalah merasa cukup hanya dengan dimasukkan ke sekolah yang formal ataupun non formal. Tanggung jawab utama orang tua adalah mendidik anak sehingga menjadi calon orang dewasa yang berkualitas.  Nah, apa saja yang harus dilakukan sang orangtua?

  1. Mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab sejak dini
    Umumnya, orangtua memiliki rasa khawatir yang berlebihan. Padahal, rasa kekhawatiran itu bisa dihilangkan dengan terus memantau keadaan sang anak. Apabila sang anak tidak bisa mengambil sesuatu yang jauh dari jangkauannya, orangtua bisa turun tangan untuk membantu anak. Orangtua harus mempercayai seutuhnya agar anak bisa merasakan bahwa kepercayaan dari orangtua harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
    Mengajarkan kemandirian bisa dimulai dari membersihkan kamar anak yang berantakan. Anak diajarkan kemandirian juga tanggung jawab. Tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah.
  2. Mengajarkan dan tumbuhkan rasa ingin tahu anak
    Pada usia anak-anak, mereka mempunyai keingintahuan yang besar. Terlihat seperti memakan apapun yang berada di dekatnya. Juga selalu bertanya-tanya tentang benda atau suatu hal yang belum mereka mengerti. Sebagai orangtua, orangtua harus sabar menjelaskan apa yang ditanyakan anak sesuai kebutuhannya.
    Anak-anak tidak mungkin mengetahui bahasa tingkat tinggi, maka menyesuaikan kebutuhan anak diperlukan ilmu. Mengajarkan dan menumbuhkan rasa tahu ingin anak bisa dilakukan dengan cara membacakan buku-buku bergambar. Sehingga anak merasa ingin tahu lagi dan lagi.
  3. Memberi tauladan yang baik
    Anak memiliki kemampuan copy paste yang luar biasa. Ia akan meniru tindakan yang sering di lakukan oleh orang terdekatnya, terutama orang tuanya. Alangkah lebih baik jika orang tua menjadikan dirinya patut di contoh oleh anak. Jika anak menginginkan sikap yang sopan, orang tualah yang mencotohkan sikap sopan di depan anak-anaknya.

    Anak adalah anugerah dari Sang Maha Kuasa yang harus diberi perhatian, kasih sayang, dan kepercayaan dalam porsi yang cukup. Orang tua pun juga harus menyadari bahwa anak adalah peniru yang baik. Jangan memproteksi anak berlebihan dan jangan mengabaikan anak berlebihan. Kasih sayang yang tulus adalah kunci dari mendidik sang anak.

    Sumber : mocalover.blogspot.com

    #onedayonepost
    #nonfiksi
    #artikelviral

Komentar

  1. Bagus banget. Karakter para anak bangsa sekarang semakin merosot. Character building yang sudah dijalankan pun terkadang luntur begitu saja karena lingkungan dan cara didik orang tua. Semoga ke depannya karakter bangsa kita bisa menjadi baik lagi. Heu heu cemas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, pondasi karakter anak bangsa yang berkarakter baik memang sangat dibutuhkan negara terutama negeri tercinta

      Hapus
  2. Balasan
    1. sekaligus reminder untuk generasi pemuda yang harus mencontoh dan meneladani sikap si anak

      Hapus
  3. Setujuuu. Tanggung jwb hrs ditanamkan sedari kecil

    BalasHapus

Posting Komentar