Langsung ke konten utama

Kacang dan Ubi Jalar

Aku memohon kepada adikku untuk membeli kacang dan ubi jalar ke pasar. Tentu saja ditemani sang ibu. Sabtu pagi itu aku tidak bisa membeli sendiri ke pasar. Ada kegiatan yang harus kujalani. Adikku pun menyetujuinya.
Kami bagi tugas. Adikku yang beli dan aku yang merebusnya. Sesederhana itu. Ternyata, untuk menghasilkan kacang rebus dengan penampilan yang menarik, dibutuhkan proses perendaman. Air akan melarutkan tanah-tanah yang menempel pada kacang. Saat aku mencuci kacang mentah,
“Bagaimana tanggapan Upin tentang masalah yang hits saat-saat ini”
Adikku menyodorkan ubi jalar terbesar yang dia beli kepadaku. Berpura-pura bak reporter tv nasional yang sedang meliput bencana. Kemudian, aku tak kuasa menahan tawa.
Karena tingkat kemiripan wajah yang tinggi itulah anak-anak sekitar rumah meamnggilku Upin karena aku sebagai kakaknya dan adikku Ipin. Jauh lebih simple ketika memanggil namaku,
“Pin”
Haisss, nama hits Upin Ipin langsung cepat menyebar ke pelosok kampungku. Emang kampungku pelosok ya? Hahahahha.
“Halah kau ni Upin, kalau kau dapat tugas, mesti aku yang kenaa. Kenapa? Karena aku berada di posisi terlemah sendiri lah. Kamu disuruh ketua. Lalu kamu nyuruh aku”
“Bantu aku lah Pin” Aku merajuk.
“Capeklah aku pin”
“Aku juga capek Pin” balasku.
Tiba-tiba saja sang ketua menyuruhku sekalian membuatkan minum. Lazimnya untuk perkumpulan yakni teh hangat. Aku sebenarnya agak kesal juga. Dadakan.
Ubi jalar yang ukurannya terlalu besar aku potong-potong menjadi beberapa bagian. Biar cepat matang. Lebih menghemat energy. Ubi jalar yang dalamnya ada lubang-lubangnya ku buang saja. Ku tambahkan sedikit garam pada air rebusan. Semoga cita rasanya semakin enak. Urusan kacang rebus dan ubi jalar kelar, kami pindah fokus ke minuman.
Aku merebus air langsung dengan dua tungku kompor. Adzan berkumandang, masalah minuman ku amanahkan kepada Ipin. Pulang dari masjid, aku membawa sebuah jumbo yang akan dipakai malam itu.
Susah payah juga kami membawa dari rumah ke masjid kacang dan ubi jalar rebus juga sebuah jumbo teh hangat. Acara malam itu sukses. Sukses nobar film dengan mayoritas anak-anak mainan hape sendiri dan pada berkelimpungan tiduran di masjid. Satu hal yang menyesakkan dan pengen nangis wkwk. Ubi jalarnya masih banyak. Huaaa pengen teriak sekenceng mungkin. Lagian sih, remaja zaman now disuguhi ubi jalar rebus. Yalaaahhhh.

Komentar