Langsung ke konten utama

Garing

“Mbak Tya” Sebuah pesan mendarat di hapeku.
“Iya, gimana?”
“Nge mc di acara ultahnya anakku bisa nggak mbak? Besok sore jam empat sore”
Aku berpikir. Menatap kaku layar hape.
“Aduh gimana ya… Aku belum pernah nge mc ultah anak-anak feb”
“Tolong mbak tya, huhu. Ya gakpapa, buat pengalaman aja mbak. Acara kecil-kecilan kok. Enggak mewah”
Aku tidak tega. Aku hanya mengiyakan saja permintaan temanku yang satu ini. Dulu, kita sempat satu organisasi yakni pemuda kampung.
***
Rundown sudah di tangan. Satu per satu hadirin datang. Anak kecil semua yang datang. Ya iyalah, yang ulang tahun saja anak kecil umur yang pertama. Yakni satu tahun.
Kalau kuperkirakan, umur mereka di bawah lima tahun alias balita. Ibunya datang menemani juga. Gugup? Iya.
Seumur-umur, baru kali ini aku menjadi mc ulang tahun anak-anak. Kebanyakan acara semi formal. Emm, jadi bingung juga. Kata-katanya kudu gimana nih. Nanti kalau anak-anaknya tidak merespon pertanyaanku alias garing gimana? Haduhhh, aku harus gimana ini. Bayang-bayang garing terus berkecamuk di kepala.
Acara yang pertama adalah penyambutan. Kuucapkan selamat datang kepada adek-adek yang telah datang. Tak lupa juga ucapan terimakasih atas kehadirannya. Acara yang kedua pembukaan dengan mengucap doa. Kemudian, sambutan orang tua lalu games. Setelah itu doa untuk sang anak. Tiup lilin, sesi makan, dan ditutup.
Benar-benar pengalaman pertamaku menjadi mc ulang tahun anak-anak. Walaupun acara nya tidak besar namun rasa gugup itu masih tetap ada. Ada yang tau caranya agar tetap PD tanpa melihat situasi dan kondisi? Kalau begitu tolong beri tau aku, hehe.

Komentar