Langsung ke konten utama

Misteri Bau Menyan di Rumahku

 Pada suatu sore saat di rumah Luri bilang padaku.

"Bau menyan enggak?"

"Enggak. Emang bau?" Jawabku sambil mengetes hidungku.

"Bau yo. Eh sekarang ilang baunya."


Selang beberapa hari kemudian. Sore berikutnya aku pulang ke rumah. Aku memasukkan motor ke dalam rumah. Aku mau menutup pintu yang kebuka karena aku memasukkan motor. Tiba-tiba aku membau sesuatu yang wangi namun wanginya sangat tipis di hidung. Menyan! Berkali-kali Luri bilang kepadaku. Namun aku terus menyangkalnya karena aku tidak membau menyan sedikitpun. Kini aku merasakan bau tersebut. Bau menyan yang sangat tipis. Terbawa angin.

Selang beberapa hari.

"Bau menyan nggak?" Aku tanya Luri.

"Iyaa bauuu." Jawab Luri.

"Emang ini Malam Jumat Kliwon?"

"Heh iyyaaa beneerr ini."

Sering sekali kalau di jalan pas malam Jumat Kliwon semerbak bau wangi menyan mesti tercium.


Kejadian bau menyan terus berulang kali. Ketika Luri membau bau menyan seringnya aku tidak membau. Namun ketika aku membau bau tersebut, Luri mesti ikut mencium bau wangi tersebut. Satu hal yang menjadi pertanyaan. Siapa yang menyalakan menyan dengan frekuensi yang sangat sering? Bau wanginya yang tipis membuat kami bertanya-tanya.

Hingga pada suatu hari seseorang bercerita. Cerita sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diceritakan kepada siapapun. Aku tertegun begitu mendengar ceritanya. Diam tidak percaya dan terus menyangkal dalam hati. Misteri bau menyan kini sudah tersingkap. Aku dan Luri tidak saling bertanya-tanya lagi mengenai asal bau menyan tipis yang sampai di hidung kami saat kami di rumah.


Bantul, 02 Juli 2022

09.50 WIB




Komentar