Ahad, 20 Februari 2022
Pagi ini air terasa sangat dingin. Aku cepat-cepat menyelesaikan mandiku agar tidak kedinginan. Sementara itu, jari tengahku bengkak. Akibat tertusuk duri kaktus waktu aku membersihkan lidah buaya di depan rumah.
***
Akad Nia telah selesai. Aku baru saja datang ke masjid sebelah rumahnya. Nampak banyak yang hadir. Kemudian hadirin berfoto-foto. Kami masih menunggu teman kami. Alfi.
Tidak lama kemudian Alfi datang.
"Ya ampun Nia nggak nyangka udah jadi istri orang."
Alfi masih tidak percaya. Raut wajah yang kaget tidak bisa disembunyikannya. Lalu kami foto-foto dengan Nia dan Mas Rasis yang mengenakan pakaian serba putih.
***
Usai dari masjid, kami menunggu di dalam tenda. Menunggu acara. Hadroh mulai terdengar. Sedangkan aku mulai mengeluarkan headset dari dalam tas. Ada zoom yang harus kuikuti. Suara hadroh kini mengalahkan suara narasumber dari hapeku.
Badanku sudah mulai tidak enak semenjak duduk di dalam tenda. Paduan suara zoom dengan hadroh mulai membuatku pusing. Usai foto lagi aku pamit pulang. Motor dikeluarkan Luri dari parkiran karena jari tengahku yang bengkak dan badan yang rasanya sungguh tidak seperti biasanya.
Aku pulang. Reca dan Ajeng menyusul ke rumahku. Kami makan lalu pergi ke nikahan teman SMP kami. Annisa Rahayu. Dari Masjid Muthohharoh saja sudah dijaga oleh beberapa orang. Tiba di lokasi kami kaget. Antrian foto yang mengular panjangnya.
Ternyata tidak butuh waktu yang lama untuk sampai di depan karena depanku adalah rombongan. Aku banyak menemukan teman SMP yang hadir. Ada Dini, Hadi, Miftah, Dewi, Prisca, Saras, Ghora, Diana, Dini, Ilma, Anita Maharani, Nisa, Anggoro dan masih banyak yang lainnya. Semacam reuni kembali.
Ternyata aku tidak betah berlama-lama disana. Badanku yang sudah tidak enak semenjak tadi kini bertambah dengan mual. Ku tahan sebisa mungkin agar tidak muntah di lokasi. Pulangnya, mampir apotek. Lalu sesampainya di rumah minum obat dan tidur. Malamnya, badanku menjadi sangat panas. Ku cek dengan termometer. 38,4 derajat celcius. Demam ringan.
Badanku rasanya kedinginan. Kaki rasanya sakit karena nyeri otot. Kepala pusing. Mulut rasanya pahit. Semuanya jadi satu. Kemudian aku minum obat lagi yang mengandung Paracetamol 500mg. Tidak lama kemudian badanku melemas lalu aku tidak ingat apa-apa lagi.
Ilustrasi Paracetamol |
Bantul, 26 Februari 2022
19.19 WIB
Di tengah derasnya hujan
Komentar
Posting Komentar