Langsung ke konten utama

Film

Rapat bulan lalu aku kejatah cari film untuk nobar acara kepemudaan kampung. Nobar dalam rangka peringatan hari Pahlawan. Walaupun hari pahlawan lewat sehari tapi nggakpapa lah ya masih suasana-suasana nasionalisme gitu. Antara bingung dan bingung. Yang ngelihat filmnya nggak Cuma segmen kepemudaan saja, kadang ada anak kecil usia SD yang ikut nimbrung.
Film apa ya yang mau di tonton bingung juga. Berkat copas dari sebuah warnet akhirnya aku mengantongi lima judul film. Sayangnya, yang judulnya Jenderal Soedirman Cuma muncul suaranya aja. Yaaaahhh, padahal kan aku mau judul itu yang di putar. Pilihan kedua jatuh ke judul Guru Bangsa Tjokroaminoto. Aku dapat pesan dari sebuah pemudi bahwa diusahakan di lihat dulu filmnya untuk menghindari adegan yang mengotori anak-anak.
Huaaaa sampai h-satu jam aku pun belum lihat filmnya. Minggu ini aku sedang uts di saat temen-temen lain udah kelar uts nya. Minggu ini aku focus mengahapal materi haha. Film-film sejarah pun Cuma teronggok di laptop. Belum kubuka isinya apa. Saat h-1 jam pelaksanaan aku lihat sebentar pembuka filmnya. Nah, ada lembaga sensornya kok. Akhirnya, aku hanya butuh keyakinan bahwa film itu aman dilihat semua kalangan. Bismillah.
Sepanjang film di putar aku deg-degan. Kalau salah film, akulah yang bertanggung atas semua ini. Haisss dramatis sekali ya. Tapi, amanah yang satu itu memang berat. Aku menonton tak berkedip. Ayolahh filmnya akan baik-baik saja. Ayolaahhh.
Saat yang di tunggu-tunggu tiba. Jeng jeng jeng. Pemutaran film. Undangan tepat ku tulis pukul 19.30 WIB. Entah mereka janjian atau gimana jam delapan yang hadir baru sedikit. Merana euy meraanaaa.

Komentar