Langsung ke konten utama

Atina dan Arina




Atina Khoiro Amalina dan Arina Khoiro Amalina. Mereka berdua adalah keponakan  paling unyu  bagiku. Dengan terlahirnya si kembar, maka utuhlah tiga kembar dari keluarga kakek. Generasi pertama (alm) kakek, generasi kedua yakni ibu dan saudaranya, kemudian generasi ketiga adalah kami , cucunya. Pakdhe, menyumbangkan kembar laki-laki. Generasi ketiga menyumbangkan kembar laki-laki dan perempuan. Terakhir, generasi keempat, si Arina dan Atina menyumbangkan kembar perempuan perempuan.
Arina memiliki badan yang lebih gendut di banding Atina. Tingkah polah Arina juga lebih aktif di banding Atina. Kalau menggendong Arina, siapkan ketahanan tangan karena Arina akan menggoyangkan seluruh badannya seperti ingin terlepas dari gendongan. Nah, kalau Atina sebaliknya. Atina lebih kurus dibanding Arina. Pembawaannya pendiam dan anteng. Kalau di gendongpun diam saja wkwk.
Pertama kali aku melihat Arina dan Atina, mereka ternyata kayak orang Jepang. Putih dan ada sipit-sipitnya gitu. Mereka pun begitu asing menatapku karena mukaku jarang terlihat di rumahnya. Atina dan Arina punya baju kembar pink dengan kolaborasi warna dongker. Apalagi di tambahkan bandana warna pink yang kemudian dipakai. Unyuuu beut pokoknya. Rasa-rasanya mereka berdua pengen tak bawa pulang ke rumah aja.
Nah, karena mereka kembar ada di saat-saat kegiatan yang harus kembar juga. Contohnya nangis. Arina nangis, kemudian di gendong oleh Ibunya. Tidak lama lagi, si Atina yang nangis. Arina di tidurkan, kemudian Atina yang di gendong. Begitu Atina digendong, Arina kemudian nangis lagi. Jadilah Ibunya menggendong keduanya. Lalu, mereka terdiam.
Saat itu, kusempatkan berkunjung ke rumah Atina dan Arina. Kugendong si Arina yang gendut itu. “Jepret” beberapa foto terambil saat aku sedang menggendong Arina. Sesampainya di rumah kupamerkan pada Ipin. Aku puas, melihat keirian Ipin saat Upin menggendong Arina. Kemudian kami bertekad, ayo kita style kembar lalu berfoto dengan Atina dan Arina :D

Komentar

Posting Komentar