Langsung ke konten utama

Kangen #1



Kangen, semacam kata yang tak terdefinisi. Bener-bener kangen. Kangen suasana bulan Ramadhan. Bukan karena bertepatan dengan hari kelahiranku loh ya. Bukannn. Kangen suara bapak-bapak takmir mengingatkan saudara seiman dengan teriakan sahur sahurr sahurrr yang buat tidurku semakin nyenyak  sedari jam tiga udah stay di depan mic masjid. Lalu, tepat jam setengah empat pagi alarm hapeku mengguncang kamar. Namun, dengan susah payah menggeliat untuk mematikan alarm lalu kembali peluk guling. Lihatlah, beberapa menit kemudian adikku mengguncang-guncangkan tubuhku dengan lemah lembut kasar tak berperasaan. Aku pura-pura tidur lelap, sehingga tak menggubris adikku. Beberapa saat kemudian, suara kelentingan antara sendok dan piring mulai terdengar. Sejurus kemudian aku membuka mata. Mengintip jam dinding. Hoalahh, masih setengah jam lagi. Kembali tidur. Dan melihat jam dinding lagi. Alamakkk, tinggal sepuluh menit lagi. Dengan siaga tanggap bencana, aku langsung meloncat dari kasur. Happp, brukkkkk!!! Aduhhh, sakit.
Biasanya, setengah jam setelah sholat Ashar lagu-lagu anak-anak TPA sampai lagu religi diputar keras-keras melalui speaker masjid. Sampai hafal playlistnya, kalau setelah lagu ini ya pasti itu, trus itu lagi. Jadi, terasa banget atmosfer Ramadhannya yang penuh dengan suasana religi, ceilahhh. Belum lagi acara televisi. Presenternya pakai baju takwa. Duh, gregetnya makin terasa. Itu kangen yang kedua.
Kegiatan di masjid juga semarak. TPA jalan tiga puluh hari nonstop juga takjilnya hehe, tiap sholat wajib jamaahnya lebih banyak daripada bulan non Ramadhan. Apalagi kalau pas sholat tarawih. Behhhhh, banyak. Setelah sholat subuh pasti ada ceramah, juga tawaran jalan-jalan atau sepedaan. Menghirup segarnya oksigen di bulan penuh rahmat. Ceramah sebelum tarawih pun tak kalah, juga nongkrong bareng seusai tarawih. Kangennnn.
Tawaran buka bersama dari teman-teman mulai dari teman dekat sekolah, teman dekat rumah, teman sekelas, teman satu hobi, ekstra sekolah, sampai ajang untuk reunian. Seneng sih reunian, tapi yang buat nggak asyik itu kalau pada sudah  ngelompok. Antar kelompok kayak nggak damai gitu. Ini nggak asyik banget. Nggak asyik lagi kalau lagi pengen bukber tapi dompet udah tipiissss. Yah ternyata, prinsip ‘like dissolve like’ ternyata nggak Cuma diterapin di kromatografi gas.

Ahad, 16 April 2017

Komentar