Hari
Jumat beberapa hari yang lalu. Dari
tempat wudhu putri aku menengok ke arah kamar mandi yang berada di dekat lokasi
tempat wudhu putra.
“Lah?
Ngapain mencuri pandang gitu?” Tanya seseorang kepadaku
“Mas,ada
orang nggak di kamar mandi?”
“Kayaknya
nggak ada deh. Eh ada”
“Apaan?
Ra jelas ki ”
Aku
langsung menuju ke kamar mandi. Ku pegang gagang pintu dan ceklek nggak ada
orang di kamar mandi. Masuk, lalu kunci dari dalam.
Tiba-tiba,
“Klapppp”
Lampu
kamar mandi padam seketika. Sementara, adzan isya baru aja usai.
“Aaaaaaaaaaa”
teriakku spontan.
Beberapa
detik kemudian. Lampu masih tetap saja mati.
“Nyebai”
batinku di kamar mandi sambil bersungut-sungut.
Siapa
ini yang matiin lampu kamar mandi dari luar?
Nggak denger teriakan ku apa. Nggak peka!
Setelah
keluar dari kamar mandi,
“Hei
mas, tadi siapa yang matiin lampu kamar mandi? Nyebai banget” Tanyaku dengan
nada kenceng.
“bla
bla bla bla”
“Hah?
Siapa?”
“Nanti
aja, tak kasih tau”
Masih
dengan bersungut-sungut aku menuju tempat wudhu putri. Wudhu, lalu balik tanya
lagi,
“Siapa
tadi mas yang matiin?” Ku pelankan suaraku sambil tengok kanan kiri pantau
keadaan ada siapa aja di sekitar tempat wudhu,
“Pak
dosen” jawab Mas Bayu dengan suara lirih.
“Gilaaaaaa!!!”
Aku
malu banget. Pengen pulang ke rumah aja saat itu. Gimana nggak malu coba. Tadi
aku nanyanya dengan nada kenceng plus muka sungut-sungut lagi. Lah, ternyata
tersangka yang aku cari, yakni pak dosen ada dekat wudhu putri sedang menghabiskan
puntung rokoknya. Maluuuuu.
Yogyakarta,
5 Maret 2017
17:11
Komentar
Posting Komentar